![]() |
Planet Mars, ilustrasi. |
Umur mikrofosil yang ditemukan di Australia itu ditaksir mencapai lebih dari 3,4 miliar tahun. Para peneliti dari University of Western Australia dan Oxford University menegaskan bahwa fosil yang mereka temukan itu merupakan bagian dari mikroba yang hidup di area tanpa oksigen.
“Mikrofosil itu itu kami temukan pada lapisan batu sedimen. Ini merupakan fosil paling tua yang ditemukan manusia,” papar jubir tim peneliti tersebut.
Batu sedimen berisi mikrofosil tersebut berasa dari situs Strelley Pool, Pilbara Region, Australia Barat. Konon, mikroba yang terbentuk menjadi fosil itu terjebak di antara butiran pasir kuarsa ketika ia berada dalam kondisi sekaran. Selanjutnya, mikroba tersebut terabadikan sebagai mikrofosil. Temuan serupa, konon, juga pernah muncul pada 2002.
Sejak lama, para ilmuwan meyakini bahwa formasi batu sedimen di kawasan yang dulu berjuluk Archean Eon itu merupakan yang tertua di dunia. Konon, disanalah pusat simpanan air tanah saat bumi masih berupa planet sangat muda.
Sebenarnya pada 2002 lalu, tim peneliti juga pernah menemukan mikrofosil dengan jenis yang sama di Pilbara. Kali ini, penemuan terjadi pada lokasi berjarak 35 km dari lokasi penemuan pertama. Saat itu, penemuan mikrofosil itu dimentahkan oleh analisis sejumlah pakar. Menurut mereka, benda yang ditemukan dalam batuan sedimen tersebut bukan mikrofosil melainkan mineral.
Tapi kali ini tim peneliti dari dua kampus terkenal itu bisa memastikan bahwa penemuan dalam batu sedimen tersebut adalah benar-benar mikrofosil.
“Mikroba purba ini bergantung pada sulfur untuk bertahan hidup. Mereka tak butuh oksigen,” tegas ketuam tim Unversity of Western Australia, David Wacey.
Sumber : gugling.com
0 komentar:
Posting Komentar